Selasa, 10 November 2009

Profit Taking Hantui Bursa


Jakarta - Dari sekian banyak pilihan yang tersedia di pasar, saham PT Kalbe Farma (KLBF) tampaknya akan menjadi perhatian ekstra investor. Maklum, perusahan yang bergerak di industri farmasi ini telah membuat sejumlah rencana ekspansi di 2010.

Salah satunya adalah mengakuisi sejumlah perusahaan farmasi di dalam dan luar negeri. Untuk rencananya itu, Kalbe telah menganggarkan dana cukup besar hingga Rp 1,2 triliun.

Filipina adalah salah satu negara yang masuk dalam rencana ekspansi Kalbe. Langkah ini ditempuh sebagai persiapan untuk menghadapi perdagangan bebas di kawasan ASEAN, di 2015.

Dua negara lain yang masuk dalam rencana ekspansi usaha KLBF adalah Nigeria dan Srilangka. “Masyarakat Filipina, Nigeria dan Srilangka mempunyai kemiripan karakter dengan penduduk Indonesia,” kata seorang pejabat Kalbe.

Sementara di dalam negeri, rencana ekspansi dilakukan melalui pengembangan daerah pemasaran ke wilayah Timur Indonesia. Beberapa daerah yang telah masuk dalam rencana ekspansi Kalbe adalah Palangkaraya, Kendari, Gorontalo, dan Bengkulu.

Tak hanya di bidang pemasaran, ekspansi juga dilakukan melalui pengembangan produk, termasuk obat generik dan lisensi. “Semua rencana tersebut bertujuan mencapai target pertumbuhan laba bersih 1-16% di 2010,” kata pejabat tadi.

Hingga kuartal III 2009, perseroan berhasil membukukan laba bersih Rp 616 miliar atau tumbuh 22,2% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Penurunan harga bahan baku dan penguatan rupiah terhadap dolar memberi sumbangan cukup besar terhadap perolehan laba Kalbe.

Meski secara fundamental performa Kalbe cukup kokoh, serang analis memberi catatan terhadap rencana ekspansi perseroan di tahun 2010. Kendati rencana ekpansi diyakini akan menguntungkan Kable dalam jangka panjang, namun dalam jangka pendek berpotensi mengurangi pendapatan.

Karena itu, untuk perdagangan jangka pendek, saham berkode KLBF ini tidak disarankan untuk dikoleksi. “Tetapi untuk investor jangka panjang, saham ini layak dikoleksi,” kata seorang analis. [mdr]



Sumber :
http://inilah.com/berita/ekonomi/2009/11/10/178687/hindari-akumulasi-short-term/
media2bfree.blogspot.com

0 komentar: